"Jika program ini benar-benar terwujud, maka Insyaallah Aceh Selatan akan surplus energy listrik pada tahun 2018. Kita akan berusaha semaksimal mungkin untuk menyukseskan program tersebut," kata Bupati Aceh Selatan H T Sama Indra kepada wartawan di Tapaktuan, Selasa.
Menurut Bupati, terlaksananya program pembangunan proyek PLTA tersebut berkat kerjasama antara Pemerintah Indonesia dengan Investor asal Tiongkok. Kemudian pihak investor menggandeng perusahaan swasta nasional atas nama PT Trinusa Energy Indonesia yang berkedudukan di Jakarta.
"Pembangunan proyek PLTA berkapasitas 180 MW tersebut diperkirakan menyerap anggaran mencapai ratusan miliar rupiah yang sepenuhnya didanai oleh pihak investor," papar Bupati.
Bupati menjelaskan, pembangunan Gardu PLTA di kawasan Gunung Kecamatan Meukek bisa menyuplai arus listrik ke wilayah Kecamatan Meukek, Labuhanhaji, Sawang, Samadua dan Tapaktuan. Sementra Gardu PLTA yang dibangun di kawasan Gunung Menggamat, Kecamatan Kluet Tengah akan menyuplai kebutuhan listrik untuk kawasan Kluet Raya, Bakongan Raya dan Trumon Raya.
"Saat ini investor Tiongkok dengan menggandeng PT Trinusa Energi Indonesia sedang melakukan survey di sejumlah sungai yang memiliki potensi untuk dibangun PLTA. Dalam waktu dekat, perusahaan swasta ini akan menggelar kajian Analisis Masalah Dampak Lingkungan (AMDAL) serta mengajukan permohonan izin pinjam pakai lahan kepada Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup," ungkapnya.
Bupati mengatakan, jika beberapa persyaratan tersebut sudah dikantongi, maka secara otomatis pembangunan PLTA di Aceh Selatan segera direalisasikan.
"Kami berharap semua pihak memberi dukungan demi kemajuan Aceh Selatan. Peluang dan kerjasama ini tidak mudah kita dapati sebab butuh perjuangan dan kerja keras bersama," imbuhnya.
Environmental and Forestry Advisor PT Trinusa Energi Indonesia, Ir Nur Hidayat menyatakan, pihaknya sedang melakukan survey dan menjalin kerjasama dengan PT PLN sebagai lembaga yang berkewenangan menjual listrik kepada konsumen.
No comments